Kapolresta Samarinda: Maraknya Bendera Anime Jangan Lunturkan Semangat Nasionalisme

lintaskaltim.id- Samarinda, 6 Agustus 2025 – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, S.I.K., M.H. memberikan pernyataan penting terkait minimnya antusiasme masyarakat terhadap pengibaran Bendera Merah Putih, simbol kebangsaan Indonesia.

Dalam pernyataannya, Kapolresta menekankan bahwa Bendera Merah Putih bukan sekadar kain dua warna, melainkan lambang perjuangan, persatuan, dan identitas bangsa yang telah menyertai rakyat Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan.

“Kita sudah punya bendera kebangsaan kita, Bendera Merah Putih. Itulah yang harus menjadi kebanggaan kita. Selama 80 tahun Indonesia merdeka, Merah Putih selalu hadir sebagai simbol kebersamaan dan kebanggaan bangsa, termasuk masyarakat Samarinda.” Ungkapnya.

Namun, beliau menyayangkan bahwa antusiasme terhadap bendera Merah Putih tampak merosot. Beberapa penjual bendera mengaku bahwa sejak mulai berjualan pada 23 Juli lalu, hanya dua hingga tiga pembeli yang datang khusus mencari bendera nasional.

Yang cukup mencolok, justru penjualan bendera-bendera bertema anime dan tokoh-tokoh populer dari budaya luar kini mendominasi kios-kios bendera di pinggir jalan. Bendera dengan karakter-karakter dari Jepang seperti Naruto, One Piece, dan lainnya tampak lebih diminati, terutama di kalangan anak muda.

“Iya Bu, yang dicari justru bendera-bendera karakter anime. Kalau Merah Putih, yang nyari sedikit. Antusiasme-nya tahun ini beda sekali,” ungkap seorang pedagang.

Fenomena ini menjadi catatan penting bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan, budaya, dan keamanan. Di tengah arus globalisasi dan budaya populer luar yang semakin kuat, Kapolresta mengajak seluruh warga Samarinda untuk tidak melupakan identitas bangsa.

“Tidak ada yang salah dengan menyukai budaya luar. Tapi jangan sampai kita lupa bahwa kita punya simbol kebanggaan sendiri, yaitu Bendera Merah Putih. Mari kita kibarkan bendera kebangsaan kita di rumah, di sekolah, dan di tempat kerja sebagai bentuk cinta tanah air.”

Penulis (I.m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *