Pelatihan Barista di Sungai Pinang Luar Resmi Ditutup: Langkah Nyata Cetak Wirausaha Muda dan Dorong UMKM Berbasis Kopi.

Lintaskaltim.id- Samarinda, 27 Juli 2025 — Dalam semangat membangun kemandirian ekonomi dan memberdayakan generasi muda, Kelurahan Sungai Pinang Luar sukses menggelar Pelatihan Barista selama enam hari berturut-turut. Kegiatan ini secara resmi ditutup dengan penuh antusias dan apresiasi dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk jajaran pemerintahan kelurahan, mitra pelatihan, serta para peserta yang berasal dari berbagai lingkungan RT di wilayah Sungai Pinang Luar.

Penutupan kegiatan yang berlangsung hangat ini dihadiri langsung oleh Lurah Sungai Pinang Luar, Bapak Agus Salim, Bendahara Probebaya Kelurahan Bapak Widodo, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Bapak Slamet, serta seluruh Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) setempat.

Dari pihak penyelenggara pelatihan, hadir pula Direktur LKP Ganesa, Ibu Devi, bersama tim pelatih profesional.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelurahan Sungai Pinang Luar dengan LKP Ganesa melalui skema anggaran Probebaya (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis RT), yang merupakan program unggulan Pemerintah Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun.

Program ini bertujuan untuk mencetak 10.000 wirausaha baru, sebagai salah satu bentuk nyata dalam membangun kemandirian ekonomi warga dan menciptakan lapangan kerja di tingkat lokal.
Dalam sambutannya, Lurah Sungai Pinang Luar, Agus Salim menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya pelatihan ini.

“Pelatihan ini bukan hanya sebatas agenda kegiatan, tapi sebuah strategi riil untuk mendorong anak-anak muda agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya ngopi dan menjamurnya bisnis kopi, pelatihan barista adalah jembatan yang tepat untuk membangun potensi wirausaha di kalangan generasi muda,” ujar Agus.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur LKP Ganesa, Ibu Devi, yang mengapresiasi semangat para peserta dan kolaborasi yang solid dari seluruh elemen kelurahan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami. Pelatihan ini telah berjalan selama enam hari dan berlangsung lancar.

Inilah yang kami harapkan, sebuah kolaborasi nyata antara kelurahan dan lembaga pelatihan dalam mendukung misi besar Pemerintah Kota Samarinda, yaitu mencetak 10.000 wirausaha baru,” jelas Devi.

Ia menambahkan, potensi industri kopi di Samarinda sangat menjanjikan. “Di Samarinda ini, kalau ada kafe baru, langsung ramai. Anak-anak muda kita, khususnya generasi Z, sangat dekat dengan budaya kopi.

Bagi mereka, ngopi bukan sekadar gaya hidup, tapi juga menjadi ruang kreatif dan sosial. Inilah peluang besar yang perlu kita tangkap,” lanjutnya.

Tak hanya dari pihak penyelenggara dan pemerintah, para peserta juga menyampaikan kesan dan harapan mereka. Fitria, salah satu peserta pelatihan, merasa bersyukur telah mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari para praktisi.

“Harapan saya setelah pelatihan ini selesai, kami semua tetap bisa berkarya dan menerapkan ilmu yang sudah kami dapat. Semoga bisa buka usaha bareng dan tetap menjaga komunikasi,” ujarnya.

Sementara itu, Aldy Setiawan, peserta lainnya, mengungkapkan bahwa pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan, terutama bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. “Program ini sangat membantu.

Barista itu bukan cuma pekerjaan, tapi juga peluang usaha. Kalau kami bisa buka usaha, kami bisa rekrut orang sekitar. Jadi selain untuk diri sendiri, kami bisa bantu tetangga juga,” ungkapnya penuh semangat.

Coach Vian, pelatih dalam pelatihan ini, berharap ilmu yang sudah ditanamkan bisa menjadi fondasi yang kuat bagi peserta untuk berkembang. “Semoga pelatihan ini tidak berhenti di sini.

Kami ingin para peserta bisa membuka usaha sendiri, menjadi barista profesional, dan bahkan memulai UMKM berbasis kopi di wilayah masing-masing. Ini selaras dengan harapan besar Bapak Wali Kota Andi Harun dan seluruh stakeholder kelurahan,” ujarnya.

Antusiasme warga selama pelatihan pun menjadi catatan positif tersendiri. Menurut Aldy dari Tim Ganesa, para peserta menunjukkan minat dan partisipasi aktif selama pelatihan. “Warga Sungai Pinang Luar luar biasa. Mereka aktif, semangat saat simulasi pembuatan kopi, banyak bertanya, dan tidak ada yang diam. Ini bukti bahwa pelatihan ini benar-benar diminati dan dibutuhkan,” katanya.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teknik meracik kopi, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan dasar tentang manajemen usaha kecil, pelayanan pelanggan, hingga strategi pemasaran sederhana. Dengan bekal ini, diharapkan para peserta dapat langsung mengimplementasikan keahlian mereka ke dunia usaha nyata, baik sebagai barista profesional maupun pelaku UMKM mandiri.

Penutupan pelatihan ini menandai awal dari perubahan besar yang sedang dibangun di tingkat kelurahan. Sebuah transformasi dari masyarakat pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan direplikasi di kelurahan-kelurahan lainnya di Kota Samarinda, agar cita-cita besar menciptakan 10.000 wirausaha baru bisa segera terwujud.

kontributor : dav (im)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *